Para ilmuwan yakin menemukan tulang-belulang lengkap burung Dodo yang telah lama punah. Burung Dodo (Raphus cucullatus) tinggal di Mauritius sebelum manusia hidup di sana. Jumlahnya terus berkurang sejak pulau tersebut didatangi para pelaut Portugis dan Belanda pada 1500-an. Keberadaan burung tersebut terakhir dilihat pada 1663.
Sekelompok peneliti internasional menemukan tulang belulang burung tersebut pada sebuah perkebunan tebu di Pulau Mauritius, sebelah timur Madagaskar. Mereka menjelaskan temuan tersebut di National Museum Natural History, Leiden, Belanda.
"Kami menemukan 700 tulang dari 20 ekor Dodo dan anak-anaknya, tapi kami yakin masih terdapat lebih banyak lagi di sana," kata Kenneth Rijsdijk, seorang geolog Belanda dari Organisasi Peneliti Sains Terapan Belanda yang memimpin penggalian situs tersebut.
Sebelumnya, belum pernah ditemukan lagi tulang-belulang burung Dodo selengkap itu di Pulau Mauritius. Kerangka terlengkap yang tersimpan di sebuah museum di Oxford, Inggris terbakar pada 1755 dan hanya meninggalkan sebagian tulang dan ilustrasi bentuknya.
Menurut Rijsdijk, sampel DNA dari tulang-belulang yang diperkirakan berumur 2.000 hingga 3.000 tahun ini mungkin lebih baik daripada yang sudah disimpan sekarang. Dengan sampel DNA, kekerabatan Dodo dengan spesies burung lainnya dapat ditentukan. Tapi, menurut Rijsdijk, menghidupkan kembali burung tersebut dari DNA yang tertinggal masih sebatas angan-angan.
Nama Dodo sendiri diambil dari bahasa Portugis yang berarti bodoh. Sebab, burung tersebut tidak takut pada manusia dan tidak dapat terbang sehingga begitu mudah ditangkap. Orang-orang Belanda juga menamainya Walgvogel yang berarti burung menjijikkan karena rasa dagingnya tidak enak.
Para ilmuwan modern memahami seluk beluk burung Dodo dengan baik. Mereka yakin burung tersebut tidak takut pada manusia karena tidak memiliki predator alami di Mauritius sebelumnya. Ia juga kehilangan kemampuannya terbang karena badannya terlalu berat. Burung Dodo dewasa tumbuh mencapai tinggi sekitar satu meter dan berat 25 kilogram atau jauh lebih berat daripada pelikan.
Selain Dodo, setengah dari burung asli Mauritius telah punah. Dalam penggaliannya, para peneliti juga menemukan tulang belulang burung-burung yang telah punah, kura-kura raksasa, serta berbagai jenis pohon.
Meskipun telah punah, Dodo banyak dikenal melalui cerita fiksi dan kartun. Burung Dodo pertama kali muncul sebagai karakter dalam buku cerita Alice in Wonderland karangan Lewis Caroll. Ia menggambarkan peran penulisnya sendiri yang bernama asli Charles Lutwidge Dodgson sebagai orang gagap sehingga selalu menyebut namanya sendiri do-do-Dodgson.
Dodo juga muncul sebagai karakter dalam karton Looney Toon maupun Tiny Toon Adventures. Dalam salah satu episode The Simpson, Homer menyiapkan telur burung Dodo sebagai menu makan siang Mr. Burns.
http://www2.kompas.com/teknologi/news/0512/26/121755.htm